-
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
Pengaruh Pelatihan AMT(Achievement Motivation Training)
Untuk Mengurangi Kecemasan Menghadapi UAN Pada Siswa Depok 1 Yogyakarta.
BIDANG KEGIATAN:
PKM-P
Diusulkan Oleh :
Dyska Dilla Febriana 11013288/TA 2011
Amiruddin 11013226/TA 2011
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2013
-
HALAMAN PENGESAHAN
-
- Judul Kegiatan : Pengaruh Pelatihan AMT Untuk Mengurangi Kecemasan Menghadapi UAN Pada Siswa SMA Depok 1 Yogyakarta.
- Bidang Kegiatan : PKM-P
- BidangIlmu : Pendidikan
- Ketua Pelaksana
- Nama Lengkap : Dyska Dilla Febriana
- NIM : 11013288
- Jurusan : Psikologi
- Universitas : Universitas Ahmad Dahlan
- Alamat rumah : Sunten Baru RT 08 RW 32 Banguntapan . Yogyakarta
- Telpon/hp : 089654471251
- Alamat Email : dyskaadilla@ymail.com
- Anggota Pelaksana kegiatan : 5 orang
- Dosen Pendamping
- Nama Lengkap : Fuadah Fakhuruddiana,S.Psi.,M.Psi
- NIY : 60090567
-
- Alamat : Jl. Srikaya No. 32. Wirokerten ………………………………..Baguntapan. Kota Gede Yogyakarta
- Biaya Kegiatan Total :
Dikti : Rp. 10.710.000,00
.
- Jangka Waktu Pelaksanaan : 12 Jam/ Minggu
Yogyakarta, 5 Juli 2013
Menyetujui
Ketua Program Studi
(Erni Hidayati, S.Psi.,M.A)
NIY 0520086602
|
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Dyska Dilla Febriana)
NIM. 11013288
|
Wakil Rektor III
( Abdullah Fadillah.,Ph.D)
NIP. 60960140
|
Dosen Pendamping
(Fuadah Fakhuruddiana,S.Psi.,M.Psi)
NIY. 60090567
|
A. JUDUL
”Pengaruh Pelatihan AMT(Achievement Motivation Training) Untuk Mengurangi Kecemasan Menghadapi UAN Pada Siswa Depok 1 Yogyakarta”.
- B. LATAR BELAKANG MASALAH
Ujian Nasional (UN) adalah sistem evaluasi standar pendidikan di Indonesia. Evaluasi ini dilakukan oleh Depdiknas secara menyeluruh dan berkala. Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki kesadaran untuk memperbaiki sarana dan prasarana dalam negeri tidak terkecuali pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan dilakukan dengan menerapkan sistem ujian di setiap akhir tahun pelajaran berskala nasional atau biasa disebut Ujian Nasional (UN). Kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan, khususnya mengenai Ujian Nasional sudah berkali-kali mengalami perubahan. Salah satunya yang paling mengundang sorotan dari berbagai kalangan adalah keputusan pemerintah menghapuskan EBTANAS (Evaluasi Belajar Tahap Akhir) dan menggantinya dengan UAN (Ujian akhir Nasional). Terhitung mulai tahun 2003 pemerintah resmi mengeluarkan keputusan menghapus EBTANAS dan menggantinya dengan UAN.
Pada awal April 2003 Departemen Pendidikan Nasional menetapkan kebijakan baru tentang nilai standar minimal kelulusan. Siswa SMP dan SMA atau sekolah sederajat peserta UAN 2003 yang memiliki nilai UAN kurang dari 3,00 dinyatakan tidak lulus. Penentuan standar minimal kelulusan ujian nasional terus ditingkatkan setiap tahunnya dengan tujuan memperbaiki dan mendorong mutu pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik. Seorang siswa dinyatakan lulus apabila telah melewati batas kelulusan standar yang ditetapkan pemerintah. Persyaratan ini sesuai dengan Peraturan Mendiknas tahun 2007 No. 39 pasal 3, ayat B yang menyebutkan bahwa hasil Ujian Nasional akan dijadikan dasar seleksi untuk masuk ke jenjang pendidikan berikutnya.
Ujian Nasional sebagai standarisasi kelulusan nasional telah menjadi sebuah figure yang menakutkan bagi para siswa. Nilai standar yang ditetapkan pemerintah menentukan kelulusan siswa setiap tahun terus meningkat. Hal ini membuat situasi menjelang ujian nasional menegang dan menimbulkan kecemasan pada siswa. Bayangan pada tahun sebelumnya tidak sedikit siswa yang gagal menambah daftar penyebab kecemasan bagi siswa yang akan menjalani UN.
Kecemasan merupakan suatu respon terhadap situasi yang penuh dengan tekanan. Dalam teori Behaviour dijelaskan bahwa kecemasan muncul melalui classical conditioning, artinya seseorang mengembangkan reaksi kecemasan terhadap hal-hal yang telah pernah dialami sebelumnya dan reaksi-reaksi yang telah dipelajari dari pengalamannya (Bellack & Hersen, 1988:284)
Menteri Pendidikan dan kebudayaan, Mohammad Nuh di Gedung Kemdikbud, Jumat (20/4) mengatakan, tingkat kecemasan menghadapi UN menunjukkan sebagian besar peserta ujian merasa cemas. Dari hasil survei diketahui siswa yang merasa biasa-biasa saja 21 persen, yang merasa cemas 56 persen, dan yang merasa sangat cemas ada 22 persen. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat kecemasan siswa menghadapi UN masih relative tinggi, oleh karena itu kami membuat suatu pelatihan diberi nama Achievement Motivation Training (AMT) untuk mengurangi kecemasan pada siswa SMA 1 Depok Yogyakarta.
- C. PERUMUSAN MASALAH
- Sejauh mana dampak UAN dilaksanakan?
- Apak pelatihan AMT mampu menurunkan kecemasan?
- D. TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh pemberian AMT dalam mengurangi kecemasan siswa SMA 1 Depok Yogyakarta dalam menghadapi UAN.
- E. LUARAN YANG INGIN DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan pada penelitian ini adalah hasil penelitian berupa Pengaruh Pelatihan Achievemenet Motivation Training (AMT) untuk mengurangi kecemasan Menghadapi UAN pada Siswa SMA 1 Depok Yogyakarta.
- F. KEGUNAAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan psikologi, terutama psikologi pendidikan. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi wacana ilmiah bagi peneliti selanjutnya mengenai efek atau pengaruh pelatihan Achievement Motivation Training (AMT) dalam mengurangi kecemasan menghadapi UAN pada siswa.
- G. TINJAUAN PUSTAKA
Penyebab kecemasan bisa dilihat faktor biologis merupakan salah satu penyebab kecemasan yang berhubungan dengan sirkuit otak dan sistem neurotransmitter tertentu. Sebagai contoh, tingkat GABA yang sangat rendah berhubungan dengan kecemasan yang meningkat, meskipun hubungannya sendiri tampaknya tidak selangsung itu. Beberapa tahun terakhir ini semakin banyak perhatian yang difokuskan pada peran sistem corticotrophin releasing factor (CRF) (faktor pelepas kortikotropin) yang sangat penting untuk ekspresi kecemasan (dan depresi) (Heim dan Nemeroff, 1999; Ladd dan kawan-kawan, 2000). Daerah yang sering berhubungan dengan kecemasan adalah system limbic (Charney dan Drevets, 2002; Gray dan McNaughton, 1996, LeDoux, 1995, 1996)
Pengertian Kecemasan
Durand & Barlow mendefinisikan kecemasan sebagai keadaan suasana hati yang berorientasi pada masa yang akan datang, yang ditandai oleh adanya kekhawatiran karena kita tidak dapat memprediksi atau mengontrol kejadian yang akan dating.
Menurut Freud (1933/1964) kecemasan adalah suatu keadaan perasaan afektif yang tidak menyenangkan disertai dengan sensasi fisik yang memperingatkan orang terhadap bahaya yang akan datang. Keadaan yang tidak menyenangkan ini sering kabur dan sulit menunjuk dengan tepat, namun kecemasan itu sendiri selalu dirasakan.
Menurut Atkinson (2002) kecemasan adalah emosi yang tidak menyenangkan ditandai dengan kekhawatiran, keprihatinan, atau rasa takut yang sering dialami oleh individu dalam tingkatan yang berbeda-beda. Sieber et.al (1977) menganggap bahwa kecemasan adalah salah satu factor penghambat dalam belajar yang dapat mengganggu kinerja fungsi-fungsi kognitif seseorang, seperti dalam berkonsentrasi, mengingat, pembentukan konsep, dan pemecahan masalah.
Nevid (2003) menyatakan kecemasan sebagai keadaan emosional yang mempunyai ciri ketegangan fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan, dan perasaan apresif bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.
Aspek-Aspek Kecemasan
Carr (2001) berpendapat aspek-aspek timbulnya kecemasan adalah:
- Kognitif seperti sulit berkonsentrasi, banyak melamun, perhatian terganggu, pelupa, salah memberikan penilaian, hambatan berfikir, dan pelupa.
- Afektif seperti mudah terganggu, tidak sabar, gelisah, tegang, gugup, ketakutan, waspada, kengerian, kekhawatiran, gugup dan merasa bersalah.
- Fisiologis seperti jantung berdetak kencang, tekanan darah meningkat, nafas cepat, sesak nafas, peningkatan keringat, pusing dan wajah tegang.
- Perilaku seperti gelisah, ketegangan fisik, tremor, bicara cepat, menarik diri dari hubungan interpersonal, melarikan diri dari masalah, sangat waspada dan penurunan produktivitas.
Faktor-faktor Penyebab Kecemasan
Durand dan Barlow (2004) menyatakan penyebab-penyebab kecemasan yaitu:
- Kontribusi biologis yaitu adanya factor genetis yang mempengaruhi seseorang mengalami kecemasan. Individu yang memiliki kecenderungan terserang kecemasan maka lebih besar kemungkinan akan menurunkan perilaku yang serupa pada anaknya.
- Kontribusi Psikologis yaitu terkait dengan pengajaran orang tua terhadap anaknya, jika individu merasa cemas atau grogi berbicara didepan kelas itu dikarenakan hasil dari orangtua mendidik dan mengasuhnya, kemungkinan anak mengalami krisis kepercayaan diri karena di rumah anak kurang mendapatkan pujian-pujian yang memotivasinya.
- Kontribusi social yaitu berkaitan dengan situasi sekitar yang menyebabkan kecemasan, misalnya perkawinan, perceraian, masalah di tempat kerja, kematian orang yang dicintai dan sebagainya.
Dalam (Ghufron dan Risnawita, 2010: 143) Deffenbacher dan Hazaleus (1991) mengemukakan bahwa sumber-sumber penyebab kecemasan meliputi:
- Kekhawatiran (worry) yang merupakan pikiran negatif tentang dirinya sendiri.
- Emosionalitas (imosionality) sebagai reaksi diri pada rangsangan saraf otonomi, seperti jantung berdebar-debar, keringat dingin dan tegang.
- Gangguan dan hambatan dalam menyelesaikan tugas (task gerated interfence) merupakan kecenderungan yang dialami seseorang yang selalu tertekan karena pemikiran yang rasional pada tugas.
Motivasi Berprestasi
Lulus, berprestasi dan membanggakan orang tua menjadi motivasi siswa dalam menghadapi ujian. Aspek penting dalam berprestasi adalah berusaha. Berkaitan erat dengan konsep penyebab internal dan eksternal dari perilaku adalah konsep tentang motivasi. Motivasi sendiri dibagi menjadi dua, motivasi intrinsic dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsic (intrinsic motivation) adalah keinginan dari dalam diri untuk menjadi kompeten dan melakukan sesuatu demi usaha itu sendiri. Sedangkan motivasi ekstrinsik (extrinsic motivation) adalah keinginan untuk mencapai sesuatu dengan tujuan untuk mendapatkan penghargaan eksternal atau menghindari hukuman eksternal.
McClelland menggunakan istilah “N-Ach” yang merupakan kependekan dari Need for Achievement untuk istilah motivasi berprestasi (dalam Sri Mulyani Martaniah, 1983). N-Ach adalah kebutuhan yang memberikan motivasi bagi seseorang untuk melakukan hal-hal terbaik, dalam berbagai bidang kehidupan untuk membuat dirinya menjadi “berharga”. McClelland mengatakan, orang yang bermotivasi berprestasi tinggi mempunyai sikap positif terhadap situasi berprestasi. Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa seseorang yang memiliki kecenderungan untuk meraih sukses yang kuat, berarti ia memiliki motivasi untuk berprestasi yang lebih kuat dibandingkan dengan motivasi untuk menghindari kegagalannya. Sebaliknya demikian juga seseorang yang memiliki kecenderungan untuk menghindari kegagalan yang kuat berarti memiliki motivasi untuk menghindari kegagalan lebih kuat dibanding dengan motivasi untuk meraih kesuksesan.
Apa itu motivasi ? motivasi bisa diartikan sebagai dorongan. Dalam psikologi, motivasi diartikan sebagai seluruh proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong timbulnya kekuatan pada diri individu; siskap yang dipengaruhi untuk pencapaian suatu tujuan (Wulyo, 1990).
Pengaruh Achievement Motivation Training (AMT)
Model Pelatihan atau pendidikan pengembangan motivasi untuk berprestasi untuk siswa SMA dapat dilakukan dengan menggunakan Achievement Motivation Trainning. Salah satu kegiatan pelatihan peningkatan motivasi berprestasi (need for achievement) dalam diri seseorang. Pelatihan ini dikembangkan oleh Prof. McClelland dan Prof. Murray. Manfaat pelatihan ini adalah memberi kesadaran dan memberikan semangat pada seseorang untuk mengetahui potensi yang dimilikinya sehingga dapat berprestasi semaksimal mungkin.
AMT, dadasarkan pada teori-teori motivasi yang kembangkan oleh mcClland dan murry. Adapun kegitan tersebut dilakukan selama waktu tertentu (40 jam). Jumlah peserta dalam kegiatan pelatihan ini minimal sebanyak 5 orang dan maksimal sebanyak 25 0rang.
Materi yang dilatihkan kegitan AMT ada beberapa antara lain: TAT (Tematic Apperception Test). pada meteri ini peserta dituntut kemampuan untuk mengapersepsikan gambar yang tersedia. Kuesionar analis kerja, dalam materi ini dilihat kemampuan peserta dalam, merespon hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan. Kuesioner reaksi sosial, sama seperti kuesioner analisis kerja titik bedanya pada permasalahan yang lebih bersifat pada hubungan sosial. Kuesioner motivasi. Ting tess Game dan game, menekan kepada permainan tentang kemampuan menetukan tingkat keberhasilan dan pengenalan diri (egg game).
- H. METODE PENELITIAAN
- Tekhnik Penelitian
Teknik pendekatan pada penelitian ini merupakan quasi eksperiment dengan desain penelitian the group design with pretest and posttest (Cook & Campbell, 1979), yaitu bagian dari desain eksperimen dua kelompok (between subject design) yang dirancang dengan membagi subjek secara random ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang berada dalam kondisi eksperimen yang menerima manipulasi eksperimen, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang berada dalam kondisi kontrol yang digunakan untuk menentukan nilai dan variable tergantung tanpa manipulasi eksperimental dari variabel bebas. Kelompok kontrol mengikuti prosedur yang sama dengan kelompok eksperimen, kecuali dalam hal manipulasi eksperimental. Dengan pertimbangan etis, kelompok kontrol akan mendapatkan manipulasi setelah penelitian dilakukan, sehingga disebut sebagai waiting-list group (Myers & Hansen, 2002).
- Identifikasi Variabel
Variabel perlakuan : Pelatihan AMT
Variabel tergantung : Kecemasan menghadapi UAN
- Rencana Penelitian
Desain penelitian pre test post test control digambarkan sebagai berikut:
KE O1 X O2
KK O1 O2 (Cook & Campbell, 1979)
Keterangan:
KE : Kelompok eksperimen
KK : Kelompok kontrol
O1 : Pre test, yaitu skor skala kecemasan awal
O2 : Post test, yaitu skala kecemasan akhir
X : Perlakuan yaitu pelatihan AMT
Alat atau Materi
- Skala Kecemasan terhadap UAN
Alat ukur yang digunakan untuk mengungkap kecemasan dalm penelitian ini adalah angket keceamasan terhadap Ujian Akhir Nasional. Angket ini disusun berdasarkan tiga aspek yaitu gangguan kognitif, emosi dan fisiologis yang terdiri dari 42 aitem.
- Persetujuan Subjek penelitian
Subjek diminta menandatangi surat persetujuan sebelum mengikuti prosedur penelitian (inform consent), sebagai bukti bahwa subjek tidak keberatan mengikuti penelitian. Sebelum menyetujui keikut sertaanya dalam penelitian, penelitian menjelaskan lebih dahulu mengenai apa yang harus dilakukan, serta konsekuensi yang akan diterima subjek. Penelitian juga memberikan surat persetujuan mengikuti penelitian kepada orangtua subjek.
- Lembar kerja (work sheet)
- Lembar observasi yaitu lember observasi terhadap subjek dan ketika subjek dalam kelompok.
- Lembar evaluasi terhadap kegiatan pelatihan AMT
- Tekhnik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dua pengumpulan data yaitu dari data fsikologis dan psikologis. Perubahan fsikologis dan prilaku dilakukan dengan metode observasi dilakukan oleh sebgai observer/Team. Data psikologis didapatkan dari skala kecemasan menghadapi UAN yang disusun oleh penulis sendiri dengan menggunakan indikator-indikator kecemasan dalam menghadapi UAN.
- Tekhnik Analisis
Tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistic parametric, yaitu uji t dengan bantuan program SPPS versi 17.00 for windows. Sebelum dilakukan uji hipotesis, data yang diperoleh ditabulasikan dandikenai uji asumsi terlebih dahulu, yaitu uji normalitas dan homogenetis.
- I. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan |
BULAN
|
1
|
2
|
3
|
4
|
MINGGU
|
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
- Rapat koordinasi
(Penyusunan Program) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- Survei Lapangan dan Surat perjanjian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- Penyusunan skala
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- Pemberian skala
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- Pelaksanaan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- Evaluasi kegiatan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- Analisis Data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- Penyusunan Laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- H. Rancangan Biaya
NO |
NAMA |
VOLUME |
Harga Satuan (Rp) |
TOTAL(RP) |
Konsumsi Rapat Koordinasi dan Penyelengara Hari H |
|
Team PKM |
5 Orang |
20.000,00
|
100.000,00
|
|
Pembicara |
2 Orang |
1.000.000,00
|
2.000.000,00
|
|
Konsumsi Pembicara |
2 Orang |
15.000,00
|
30.000,00
|
|
Konsumsi Peserta |
20 Orang |
10.000,00
|
200.000,00
|
|
Konsumsi Guru |
5 Orang |
10.000,00
|
50.000,00
|
|
Sewa Gedung |
|
|
1.000.000,00
|
Total
|
3.380.000,00
|
Sekretariatan |
1 |
Pembuatan Proposal |
_
|
_
|
150.000,00
|
2 |
LPJ Proposal |
_
|
_
|
150.000,00
|
3 |
Photocopy |
_
|
50.000,00
|
50.000,00
|
4 |
Lembar ederan koesioner |
100 lembar |
50.000,00
|
500.000,00
|
|
850.000,00
|
Perlengkapan |
1 |
Transportasi |
|
150.000,00
|
300.000,00
|
2 |
Komunikasi |
|
50.000,00
|
50.000,00
|
5 |
Spanduk |
1
|
150.000,00
|
150.000,00
|
6 |
Badrow |
1
|
70.000,00
|
70.000,00
|
7 |
Sound Sytem |
1 unit
|
500.000,00
|
500.000,00
|
8 |
souvenir |
3 Buah
|
120.000,00
|
360.000,00
|
|
Subtotal |
1.830.000,00
|
Tabel 3. Rancangan biaya lain-lain
NO |
Urain kegiatan |
Volume |
Harga Satuan (Rp) |
Total (Rp)
|
1 |
Dokumentasi |
1
|
100.000,00
|
100.000,00
|
|
Biaya tidak terduga |
|
|
500.000,00
|
|
Total (Rp) |
650.000,00
|
Tabel 5. Total Pengeluaran
NO |
Kebutuhan |
Biaya (Rp) |
1 |
Rapat Koordinasi dan pembuatan program |
3.380.000,00
|
2 |
Sekretariatan |
850.000,00
|
3 |
Perlengkapan |
2.830.000,00
|
|
Biaya tidak terduga |
650.000,00
|
|
Total (Rp) |
7.710.000,00
|
Tabel 6. Sumber Pemasukan
- J. Daftar.Pustaka
V. Mark Durand, David H. Barlow. 2006. Intisari Psikologi Abnormal. Yogyakarta ; Pustaka Pelajar.
Endang Sri Astuti dkk. Bahan Dasar Pelayanan Konseling pada Satuan Pendidikan Menengah Jilid I : Grasindo
Santrock, John W (2003). Adolescence Perkembangan Remaja edisi 6. Jakarta : Erlangga
Wulyo (1990). Kamus Psikologi. Jawa Timur; Bintang Pelajar
Atkinson, R.L dkk. 2002. Pengantar Psikologi. Jilid 2. Batam: Interaksara
Chaplin, J.P. 2006. Kamus Lengkap Psikologi. Penerjemah: Kartini Kartono. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Durand. 2006. Intisari Psikologi Abnormal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Astuti Sri Endang, dkk. 2005. Bahan Dasar untuk Pelayanan Konseling pada Satuan Pendidikan Menengah Jilid I. Yogyakarta : Grasindo
Safaria, T & Saputra, N.E. 2009. Manajemen Emosi. Jakarta: Bumi Aksara
Walgito, B.2003. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Ofset
http://edukasi.kompas.com/read/2012/10/13/16263865/Mendikbud.Cemas.Menghadapi.UN.Itu.Baik
L. LAMPIRAN
Daftar Biodata Ketua :
- Identitas diri
Nama lengkap : Dyska Dilla Febriana
Tempat, tanggal lahir : Bantul, 12 Februari 1993
NIM : 11013288
Fakultas/Program : Psikologi
Alamat : Sunten Baru RT 08 RW 32 No.86
Banguntapan . Yogyakarta
Telpon/e-mail : 089654471251/dyskaadilla@ymail.com
Waktu kegiatan : 12/Minggu
- Pendidikan
NO |
Nama |
Tempat |
Tahun |
Jurusan |
1 |
TK Pamardisiwi |
Yogyakarta
|
1998
|
–
|
2 |
SD Sekarsuli II |
Yogyakarta
|
1998-2004
|
–
|
3 |
SMP 2 Banguntapan |
Yogyakarta
|
2004-2007
|
–
|
4 |
SMA 1 Banguntapan |
Yogyakarta
|
2007-2010
|
IPA
|
5 |
Universitas Ahmad Dahlan |
Yogyakarta
|
2011
|
Psikologi
|
Yogyakarta, 1 Juni 2013
Ketua,
(Dyska Dilla febriana )
NIM. 11013288
Daftar Riwayat Hidup Anggota I
- 1. Identitas Ketua
Nama lengkap : Amiruddin
Tempat, tanggal lahir : Sungai Guntung, 27 Januari 1991
NIM : 11013226
Fakultas/Program : Psikologi
Alamat : Gendeng GK 4/495 RT066 RW 017. Baciro, ..Gondokusuman . Yogyakarta
Telpon/e-mail : 087893023362/andiamir@gmail.com
Waktu kegiatan : 12 jam/minggu
- Pendidikan
NO |
Nama
|
Tempat
|
Tahun
|
Jurusan
|
1
|
SDN 1 Kateman |
Indragiri Hilir (Riau) |
1997-2003 |
–
|
2
|
MTs- Tsanawiyah |
Indragiri Hilir (Riau) |
2003-2006 |
–
|
3
|
SMAN 1Kateman |
Indragiri Hilir (Riau) |
2006-2009 |
IPA
|
4
|
Universitas Ahmad Dahlan |
Yogyakarta |
2009
|
Psikologi
|
Yogyakarta, 5 Juli 2013
Anggota I
(Amirruddin)
NIM. 11013226
Daftar Riwayat Hidup Anggota II
- 1. Identitas Ketua
Nama lengkap : Riansah
Tempat, tanggal lahir : Palembang, 31 Desember 1990
NIM : 11013234
Fakultas/Program : Psikologi
Alamat : Jln. Janti Kanoman No. 220 RT.07 RW.020 Banguntapan Bantul Yogyakarta 55198
Telpon/e-mail : 085267150577 / 085743214556
Riyansah31@yahoo.co.id
Waktu kegiatan : 12 jam/minggu
- Pendidikan
NO |
Nama
|
Tempat
|
Tahun
|
Jurusan
|
1
|
SD Minu Rawa Bening |
OKU-Timur (Palembang) |
1997-2003 |
–
|
2
|
MTs- Rawa Bening |
OKU-Timur (Palembang) |
2003-2006 |
–
|
3
|
SMK YP Palembang |
Palembang |
2006-2009 |
IPA
|
4
|
Universitas Ahmad Dahlan |
Yogyakarta |
2009
|
Psikologi
|
Yogyakarta, 5 Juli 2013
Anggota II
(Riansah)
NIM. 11013234
Daftar Riwayat Hidup Dosen Pendampin
- Identitas diri
Nama lengkap/Gelar : Fuadah Fakhuruddiana,S.Psi.,M.Psi
Tempat, tanggal lahir :
Golongan Pangkat/NIY : 60090567
Fakultas/Program : Psikologi
Perguruan Tinggi : Universitas Ahmad Dahlan
Alamat Instansi : Jl.Kapas 9, Semaki. Umbulharjo. Yogyakarta
Alamat Rumah : Jl.Srikaya No.32. Wirokerten Baguntapan.
………………………….Kota Gede. Yogyakarta
Bidang Keahlian :
Telpon/e-mail :
Waktu kegiatan PKM : 12 Jam/ Minggu
- Pendidikan
NO |
Nama |
Tempat |
Tahun |
Jurusan |
Gelar |
1 |
|
|
|
|
|
2 |
|
|
|
|
|
3 |
|
|
|
|
|
4 |
|
|
|
|
|
5 |
|
|
|
|
|
6 |
|
|
|
|
|
Yogyakarta, 5 Juni 2013
Dosen Pembimbing
Fuadah Fakhuruddiana,S.Psi.,M.Psi)
NIY. 60090567